Demi terselenggaranya layanan pendidikan nonformal untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas, terampil, mandiri dan profesional, Dinas Pendidikan (dindik) Kota Cilegon melalui bidang pendidikan formal dan informal melakukan pelatihan kelembagaan pengelolaan kursus nonformal pada 120 pengelola kursus. Acara itu digelar di Restaurant Bintang Laguna Cilegon, kamis (14/2)
Acara yang berlangsung dari kamis (14/2) hingga Jum’at (15/2) itu menyuguhkan materi-materi berkualitas. Didalamnya terdapat pembelajaran seperti ceramah, diskusi kelompok, kerja kelompok, jejak pendapat dan simulasi yang akan dibantu oleh praktisi pendidikan non formal.
Walikota Cilegon H. Tb. Iman Ariyadi dalam sambutannya yang dibacakan Asda III Sari Suryati menjelaskan peluang dan kesempatan untuk memperoleh pendidikan bagi masyarakat di Kota Cilegon adalah sama, tanpa pilih kasih. Hal ini bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang religious, berkualitas dan memiliki keterampilan sehingga dapat bersaing di pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif.
“Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pembangunan peradaban bangsa. Oleh karena itu, pendidikan nonformal dan informal harus bertumpu pada konsep pertumbuhan, pengembangan, pembaharuan dan keberlangsungannya sehingga penyelenggaraan pendidikan nonformal dan informal harus dikelola secara dinamis dan professional”. tuturnya. Lebih lanjut Walikota mengatakan tingkat kerterserapan tenaga kerja di Kota Cilegon terbilang minim karena industri yang ada di Kota Cilegon adalah industri bersekala sedang sampai besar yang masuk dalam katagori industry padat modal yang tidak terlalu membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Sehingga menciptakan persaingan peluang tenaga kerja yang sangat tinggi di Kota Cilegon.
“Maka dari itu untuk menciptakan peluang dan kesempatan kerja bagi masyarakat, lembaga penyelenggaraan pendidikan nonformal khususnya Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) diharapkan harus lebih kreatif, berinovasi dan memiliki profesionalitas kelembagaan dan memiliki Sumber Daya Manusia pendidik yang berkualtias sehingga bisa menciptakan dan menambah pengetahuan, keahlian dan keterampilan bagi masyarakat”. Tegasnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Nonformal pada Dindik Kota Cilegon Bayu Panatagama mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari kepedulian Dindik Kota Cilegon dalam meningkatkan potensi serta pengelolaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakan (PKBM) di Kota cilegon agar lebih professional dan meningkatan potensi pendidikan kepada anak didiknya. “Tujuannya untuk meningkatkan profesionallitas pengelola dalam pengelolaan LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan),”kata bayu, Selain itu, lanjut Bayu, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan, keterbelakangan dan mengurangi angka pengangguran, yaitu dengan memberikan pemahaman kepada pengelola dalam pembelajaran bagi peserta didik, serta pengetahuan kelembagaan terhadap proses-proses terkait dalam kegiatan pendidikan informal dan nonformal.
Menurut Bayu, pendidikan formal maupun non formal harus memiliki inovasi dan kreatifitas serta berkompetensi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang disesuaikan dengan tuntutan dan situasi dalam perkembangan saat ini. “Kami ingin mereka berlomba dalam meberikan inovasi kepada anak didiknya nanti.”Ujarnya.
Berdasarkan data, Bayu menuturkan bahwa masyarakat yang menganggur di tahun 2011 lalu sekitar 18.000 orang. Pada tahun 2012 ini menjadi 16.000 orang atau mengalami penurunan hingga 20 persen. “pendidikan nonformal menjadi solusinya, agar merekalebih mandiri.”Tutur Bayu
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat (Subdit) Kelembagaan dan Kemitraan pada Direktorat Pembinaan kursus dan pelatihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Yusuf Muhyiddin mengatakan, pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Dimana hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan “Setara namun pendidikan nonformal mengajak mereka agar lebih mandiri dan kreatisf, “Ujarnya.
Yusuf menambahkan, pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang befungsi sebagai pengganti, penambahan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan,”Ini sebagai penunjang selain pendidikan formal,” tambahnya.
Sedangkan Kepala Dindik Kota cilegon Muchtar Ghozali mengaku mendukung dan mengapresiasi kegiatan tersebut, “Pendidikan non formal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap kepribadian professional”,katanya.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar